Beranda | Artikel
Kalau Hidupmu Masih di Zona Nyaman, Mungkin Kamu Belum Layak Jadi Orang Hebat!
Senin, 16 Juni 2025

Hikmah-hikmah dari Abu Thayyib Al-Mutanabbi. Ia berkata, “Kalau bukan karena kesulitan, niscaya semua manusia menjadi pemimpin.”

“Kedermawanan dapat membuat seseorang jatuh miskin, dan keberanian dapat membunuh.”

“Kalau bukan karena kesulitan…” — ini adalah pembahasan Al-Mutanabbi tentang urusan duniawi.

Ia berkata bahwa urusan dunia pasti mengandung kesulitan.

Urusan-urusan besar dan segala kemuliaan, pasti disertai dengan kesulitan untuk meraihnya.

Kalau seandainya tidak ada kesulitan dalam meraih perkara-perkara agung itu, niscaya semua orang akan menjadi pemimpin—semua akan menjadi orang mulia. Namun kenyataannya, hanya sedikit orang yang mulia di antara manusia.

Lalu Al-Mutanabbi memberikan dua contoh: “Kedermawanan membuat miskin,” yakni barang siapa ingin menjadi orang yang dermawan dan murah hati, maka ia harus rela mengorbankan harta yang ia cintai demi kedermawanan dan kemurahan hati. Dan ini dapat menyebabkan kemiskinan. Maka ini mengandung kesulitan.

Begitu pula dengan “keberanian dapat membunuh”. Barang siapa ingin dikenal sebagai pemberani, maka ia harus memiliki keberanian, dan keberanian ini dapat membuatnya terbunuh. Demikian pula dengan perkara-perkara dunia lainnya.

Ini merupakan sunatullah ‘Azza wa Jalla, bahwa segala hal berharga di dunia ini, pasti disertai dengan kesulitan. Manusia tidak akan bisa meraihnya kecuali dengan susah payah.

Ilmu, yang merupakan sifat paling mulia bagi manusia, tidak akan bisa diraih kecuali dengan usaha yang melelahkan. Ilmu tidak akan bisa diperoleh dengan tubuh yang bersantai-santai.

Demikian pula harta, manusia harus berusaha keras untuk mendapatkannya. Meskipun Allah Ta’ala telah menetapkan rezeki bagi setiap orang, tapi ia tetap harus mengerahkan usaha, dan dalam mengerahkan usaha itu pasti ada kesulitannya.

Sebagai contoh, ada yang rezekinya melalui pertanian di ladangnya. Ada yang rezekinya didapat dengan mengajar. Ada yang rezekinya melalui pekerjaan kerajinan tangan. Ada yang rezekinya didapat dengan menyelam di laut. Ada pula yang rezekinya di langit—di pesawat-pesawat terbang, dan sebagainya.

Jadi, di antara sunatullah ‘Azza wa Jalla bahwa barang siapa ingin memperoleh sesuatu yang bernilai tinggi dan agung, maka dalam meraihnya pasti menghadapi kesulitan.

Sebagaimana dikatakan: ia harus keluar dari zona nyaman. Adapun jika ia ingin tetap di zona nyaman maka ia pasti jauh sekali dari keberhasilan meraih hal-hal berharga dan mulia itu.

====

حِكَمُ أَبِي الطَّيِّبِ الْمُتَنَبِّي يَقُولُ لَوْلَا الْمَشَقَّةُ سَادَ النَّاسُ كُلُّهُمُ

الْجُودُ يُفْقِرُ وَالْإِقْدَامُ قَتَّالُ

لَوْلَا الْمَشَقَّةُ يَعْنِي هُنَا كَلَامُ الْمُتَنَبِّي عَنْ أُمُورِ الدُّنْيَا

يَقُولُ أُمُورُ الدُّنْيَا لَا بُدَّ فِيهَا مِنْ مَشَقَّةٍ

مَعَالِي الْأُمُورِ وَالْمَكَارِمُ لاَ بُدَّ فِيهَا مِنْ مَشَقَّةٍ

وَإِلَّا لَوْ لَمْ يَكُنْ فِي الْوُصُولِ لِهَذِهِ الْمَعَالِي مَشَقَّةٌ لَسَادَ النَّاسُ كُلُّهُمْ أَصْبَحَ كُلُّ النَّاسِ سَادَةً وَالْوَاقِعُ أَنَّ السَّادَةَ قَلِيلٌ فِي النَّاسِ

وَمَثَّلَ الْمُتَنَبِّي بِمِثَالَيْنِ قَالَ الْجُودُ يُفْقِرُ يَعْنِي مَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُونَ كَرِيمًا جَوَادًا لَا بُدَّ أَنْ يَبْذُلَ هَذَا الْمَالَ الْمَحْبُوبَ فِي الْكَرَمِ وَفِي الْجُودِ وَهَذَا قَدْ يَتَسَبَّبُ فِي فَقْرِهِ فَفِيْهِ مَشَقَّةٌ

كَذَلِكَ الْإِقْدَامُ قَتَّالُ مَنْ أَرَادَ أَنْ يَكُونَ شُجَاعًا وَيُوصَفُ بِالشَّجَاعَةِ لَا بُدَّ أَنْ يَكُونَ عِنْدَهُ إِقْدَامٌ وَهَذَا الْإِقْدَامُ قَدْ يَتَسَبَّبُ فِي قَتْلِهِ وَهَكَذَا أَيْضًا بَقِيَّةُ الْأُمُورِ الَّتِي فِي الدُّنْيَا

هَذِهِ مِنْ سُنَنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّ كُلَّ شَيْءٍ نَفِيسٍ فِي الدُّنْيَا يَعْتَرِيْهِ مَشَقَّةٌ لَا يُمْكِنُ أَنْ يَصِلَ الْإِنْسَانُ إِلَيْهِ إِلَّا بِالْمَشَقَّةِ

الْعِلْمُ الَّذِي هُوَ أَشْرَفُ صِفَةٍ فِي الْإِنْسَانِ لَا يَسْتَطِيعُ الْإِنْسَانُ أَنْ يَصِلَ إِلَيْهَا إِلَّا بِالْمَشَقَّةِ لَا يُسْتَطَاعُ الْعِلْمُ بِرَاحَةِ الْجَسَدِ

الْمَالُ كَذَلِكَ لَا بُدَّ أَنَّ الْإِنْسَانَ يَجْتَهِدُ فِي الْحُصُولِ عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ اللَّهُ تَعَالَى يُقَدِّرُ الرِّزْقَ لِلْإِنْسَانِ لَكِنْ لاَ بُدَّ أَيْضًا مِنْ أَنْ يَبْذُلَ السَّبَبَ وَبَذْلُ السَّبَبِ هَذَا لَا بُدَّ يَجِدُ فِيهِ مَشَقَّةٌ

بَعْضُ النَّاسِ يَكُونُ رِزْقُهُ مَثَلًا فِي فِلَاحَتِهِ فِي مَزْرَعَتِهِ بَعْضُ النَّاسِ يَكُونُ رِزْقُهُ فِي التَّعْلِيمِ بَعْضُ النَّاسِ يَكُونُ رِزْقُهُ فِي الْأَعْمَالِ الْحِرَفِيَّةِ بَعْضُ النَّاسِ يَكُونُ رِزْقُهُ فِي الْغَوْصِ فِي الْبَحْرِ بَعْضُ النَّاسِ يَكُونُ رِزْقُهُ فِي السَّمَاءِ فِي الطَّائِرَاتِ وَهَكَذَا

فَإِذًا يَعْنِي مِنْ سُنَنِ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّ مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنَالَ شَيْئًا مِنْ نَفَائِسِ وَمَعَالِي الْأُمُورِ فَلَا بُدَّ أَنْ يَصْحَبَ ذَلِكَ مَشَقَّةٌ

يَعْنِي كَمَا يُقَالُ لَا بُدَّ أَنْ يَخْرُجَ مِنْ دَائِرَةِ الرَّاحَة أَمَّا إِذَا أَرَادَ أَنْ يَبْقَى فِي دَائِرَةِ الرَّاحَةِ فَإِنَّهُ يَكُونُ بِمَعْزِلٍ عَنِ الْحُصُولِ عَلَى هَذِهِ الْمَعَالِي وَالنَّفَائِسِ


Artikel asli: https://nasehat.net/kalau-hidupmu-masih-di-zona-nyaman-mungkin-kamu-belum-layak-jadi-orang-hebat/